Helm adalah salah satu pelindung kepala bagi pengendara motor ketika berkendara di jalanan. Ada beberapa pengendara motor kurang begitu mengutamakan helm pada saat mengendarai motor. Helm hanya sekedar saja dipakai sebagai pelengkap biasa dan mungkin karena takut ditilang oleh polisi lalu lintas. Kepala manusia adalah bagian yang sangat penting dan harus dilindungi dari benturan keras. Oleh karena itu helm berfungsi sebagai penahan dan peredam benturan yang keras.
Bagian helm yang tidak kalah penting adalah tali pengikat helm beserta pengancingnya. Ketika pengujian SNI, tali pengikat juga diuji ketahanannya. Bila tali pengancing helm terlepas maka helm tersebut tidak lolos SNI dan tidak boleh dipasarkan. Jika berkendara pastikan tali helm sudah terkunci dengan sempurna. Helm jangan asal dipakai, karena ada beberapa pengendara motor yang menggunakan helm tetapi tali helm masih belum terpasang dan dibiarkan tergantung. Selalu pastikan tali helm sudah terikat dengan sempurna karena lebih baik berjaga-jaga karena kita tidak tahu apa yang terjadi ke depan. Dengan berhati-hati dan memperhatikan keselamatan berkendara motor, kita sudah bisa mengurangi resiko kecelakaan.
Bahan tali helm ada bermacam-macam dan yang terpenting apapun bahannya, tali hem harus kuat dan tidak mudah putus ketika digunakan. Bahan yang sering digunakan adalah TPU/PVC, Polyester/nilon. Bahan-bahan ini biasanya dibuat dengan cara dianyam dengan padat menggunakan mesin. Bahan tali helm yang sudah dianyam harus tahan terhadap gesekan yang terjadi berulang-ulang kali agar tidak gampang putus.
Untuk merekatkan tali helm ke batok helm harus menggunakan baut dan mur khusus agar kuat dan tidak mudah terlepas. Agar lebih kuat lagi, ada beberapa produsen helm yang menambahkan tali baja/seling agar lebih kuat dan bisa berfungsi untuk sebagai pengait/pengaman helm agar tidak mudah dicuri dengan cara memotong tali helm.
Ada bermacam-macam tali pengikat helm atau chin strap yang beredar di pasar khususnya di Indonesia. Tali helm tersebut bisa dikelompokkan berdasarkan pengunci/pengaitnya :
- Quick Release Buckle. Tipe ini adalah yang paling sering ditemukan di kebanyakan helm yang beredar di di pasaran Indonesia. Ciri khas jika helm tersebut dikunci adalah terdengar suara “klik”. Jenis pengunci ini paling banyak dipakai dan disukai oleh pengguna helm karena mudah dan tidak ribet ketika digunakan. Tidak dianjurkan untuk balap atau penggunaan jarak jauh seperti touring.
- Microlock. Jenis pengikat tali helm ini termasuk paling mudah, sama dengan Quick Release Buckle. Pengguna helm hanya tinggal memasukan ujung tali helm yang bergerigi ke dalam lubang pengait yang biasanya terbuat dari plastik. Cara membuka kuncinya hanya tinggal menarik/mengangkat pengait hingga tali helm bisa dilepaskan. Jika Anda hobi balap, sangat tidak dianjurkan menggunakan helm yang menggunakan pengait ini.
- Double D Ring atau DD Ring. Tipe seperti ini terkesan sederhana dan mungkin jarang ditemukan di pasaran karena tipe helm yang menggunakan pengunci seperti ini hanya ditemukan di helm-helm tertentu. Helm Full Face yang mahal biasanya menggunakan pengait seperti ini. Helm yang menggunakan pengait ini sangat cocok dan wajib untuk penggunaan touring dan balap motor karena pengikat ini sangat safety meskipun terkesan ribet dan susah pemasangannya.
Tali pengikat helm merupakan salah satu bagian penting dari sebuah helm yang tidak boleh disepelekan. Tipe-tipe pengikat helm harus disesuaikan dengan kebutuhan pada saat berkendara dan selalu utamakan keselamatan pada saat berkendara dengan sepeda motor.
Info lebih lanjud hubungi 0812 8706 8190 atau email ke shinta@pabrikhelm.com untuk pemesanan helm promosi.